BANGUNPILAR.COM
Artikel

10 Proyek Dahsyat yang Bakal Menghebohkan Dunia di Tahun 2025

Ilustrasi

Tahun 2024 telah menjadi saksi berbagai mega proyek futuristik, seperti groundbreaking Burj Azizi yang akan menjadi calon gedung tertinggi kedua di dunia. Memasuki tahun 2025, dunia bersiap menyambut deretan proyek dahsyat lain yang siap menghebohkan. Arsitek dan ahli sipil terus membuat gebrakan dengan inovasi infrastruktur, mulai dari bangunan kayu yang ramah lingkungan hingga bandara terbesar di Asia, semuanya akan menjadi sorotan global.

Berikut adalah daftar 10 proyek besar yang patut diantisipasi di tahun 2025:

1. New Sydney Fish Market, Sydney, Australia Pasar ikan terbesar ketiga di dunia, yang telah beroperasi sejak 1870 dan menempati bangunan tahun 1966, akan direlokasi dan dikembangkan menjadi New Sydney Fish Market yang lebih modern. Pemerintah New South Wales telah mengumumkan pembangunan fasilitas baru empat lantai di lokasi seluas 3,6 hektar. Dirancang oleh 3XN Architects dan BVN, pasar ini menyeimbangkan infrastruktur turis dengan fungsionalitas pasar, menyembunyikan logistik di ruang bawah tanah dan menampilkan balai pasar serta balai lelang di lantai atas. Proyek ini juga akan meremajakan area pelabuhan dengan pertokoan, restoran, kawasan pejalan kaki, taman kota, serta dilengkapi atap bergelombang dengan 350 panel surya.

2. Grand Ring, Osaka, Jepang Kota Osaka akan menjadi tuan rumah Expo 2025 pada April hingga Oktober mendatang, yang diperkirakan akan menarik 28 juta pengunjung dengan partisipasi 40 negara membangun paviliun custom. Sorotan utama adalah “The Grand Ring”, sebuah struktur kayu melingkar berkesinambungan dengan keliling lebih dari 1,93 km, yang akan mengelilingi seluruh area pameran. Untuk meminimalkan jejak karbon, arsitek Sou Fujimoto menggunakan kayu cedar, cemara lokal, dan pinus Skotlandia. Bangunan seluas hampir 60.000 meter persegi ini menggabungkan metode konstruksi modern dengan sambungan kayu tradisional Jepang, menjadikannya salah satu bangunan kayu terbesar di dunia, meskipun status permanennya masih dalam perdebatan.

3. Life and Mind Building, Oxford, Inggris Universitas Oxford yang identik dengan arsitektur Gothic-nya akan memiliki gedung ilmu hayati baru seluas 25.083 meter persegi, menjadikannya proyek konstruksi terbesar dalam sejarah lembaga berusia berabad-abad ini. Bangunan modern ini akan menyediakan ruang laboratorium fleksibel untuk berbagai disiplin ilmu, dilengkapi plaza publik untuk interaksi santai.

4. Canadian School, Cholula, Meksiko Canadian School di Cholula mengusung arsitektur organik yang menyatu dengan alam. Kampus yang tenang ini terinspirasi dari topografi wilayahnya, termasuk piramida pra-Hispanik dan gunung berapi Popocatépetl. Sekolah ini tersusun dalam tujuh bangunan melingkar yang menyerupai bukit-bukit tumpang tindih, dengan permukaan berundak yang menyediakan ruang hijau bagi siswa.

5. Techo International Airport, Phnom Penh, Kamboja Kamboja berencana mengganti bandara internasional ibu kotanya dengan Techo International Airport yang mampu menampung enam kali lebih banyak penumpang, sebagai bagian dari upaya peningkatan pariwisata dan menjadikan Phnom Penh pusat penerbangan regional. Dengan kapasitas awal 13 juta penumpang per tahun dan berpotensi meningkat hingga 30 juta, bandara yang berlokasi 19,3 km dari pusat kota ini akan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara bagian barat. Dirancang oleh Architects Foster + Partners, pembangunannya juga diklaim sebagai salah satu yang paling ‘hijau’ di dunia, dengan atap utama terminal ditopang oleh struktur kayu dan rangka baja kisi-kisi yang menyaring cahaya matahari serta menerangi interior yang dipenuhi tanaman hijau tropis.

6. South Station Redevelopment, Boston, AS Perluasan besar Stasiun Selatan Boston di New England akan rampung tahun ini, meningkatkan kapasitas bus sebesar 50% dan kereta api sebesar 70%. Para arsitek menata ulang ruang pertemuan pusat dan mendirikan gedung pencakar langit setinggi 51 lantai di atasnya. Tantangan arsitektur bagi firma Pelli Clarke & Partners adalah menjaga integritas bangunan stasiun Kebangkitan Klasik asli yang telah berdiri sejak 1899 dan terdaftar dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional AS.

7. Goethe-Institut, Dakar, Senegal Arsitek pemenang penghargaan Pritzker, Francis Kéré, dikenal dengan desain ‘vernakular’ yang memanfaatkan bahan dan teknik konstruksi tradisional. Visinya ini dituangkan dalam cabang baru Goethe-Institut di Senegal, pusat pertukaran budaya Jerman seluas 1.700 meter persegi. Lengkungan halus bangunan ini dirancang mencerminkan kanopi di sekitarnya, dibangun sebagian besar dari batu bata lokal yang terbuat dari tanah padat, dan disusun dalam formasi kisi untuk mendorong ventilasi alami.

8. Urban Glen, Hangzhou, China Firma arsitek Jerman, Büro Ole Scheeren, sedang mengerjakan Urban Glen, sepasang menara bertingkat yang berisi ruang perkantoran, hotel, dan rekreasi seluas hampir 83.612 meter persegi di Hangzhou. Menyerupai bukit-bukit yang mengelilingi kota, kedua menara ini tampak mengalir ke lembah buatan manusia yang terdiri dari teras atap, pertokoan, dan seni publik.

9. Riyadh Metro, Riyadh, Arab Saudi Riyadh sedang membangun sistem metro enam jalur yang akan mengubah cara kota beroperasi dengan kapasitas harian 3,6 juta penumpang. Stasiun metro di atas tanah ini akan menjadi tontonan visual, dengan Zaha Hadid Architects dan Gerber Architekten ikut mendesain beberapa dari 85 stasiun. Meskipun banyak jalur mulai beroperasi pada November 2024 dan beberapa bulan lalu, proyek ini tidak akan sepenuhnya selesai hingga tahun baru. Salah satu stasiun yang paling terkenal, Qasr Al Hokm karya firma Norwegia Snøhetta, menampilkan kanopi baja tahan karatnya yang mencolok untuk memberikan keteduhan dan menyalurkan cahaya alami ke dalam.

10. Skypark Business Center, Luksemburg Luksemburg akan segera memiliki salah satu bangunan kayu hibrida terbesar di Eropa, Skypark Business Center, seluas 78.410 meter persegi. Bangunan ini menggunakan lebih dari 15.347 meter kubik kayu, cukup untuk mengisi enam kolam renang ukuran Olimpiade, serta memiliki fasad tembaga yang terbuat dari 80 persen logam daur ulang. Pembangunan tahap pertama yang sebagian besar terdiri dari ruang kantor, pertokoan, dan hotel akan selesai pada Februari, sementara halaman di lantai dasar akan terbuka untuk umum, dan penggemar pesawat dapat menikmati pemandangan Bandara Luksemburg yang berdekatan.

Related posts

Mengenal Jenis-jenis Konstruksi dan Tahapan Proyeknya

Masadmin

Ternyata Ini Dia Alasan Alat Berat Wajib Berwarna Kuning!

Masadmin

Tukang Harian VS Borongan: Mana yang Lebih Cocok buat Proyek Kita?

Masadmin